Ummat Islam kini telah terpuruk ketingkat yang paling parah, lebih buruk dari masa jahiliyah. Betapa tidak, kalau dimasa jahiliyah orang-orang kafir menginjak-injak kebenaran, kini ummat Islam sendiri yang telah menghina kebenaran. Kini ummat Islam semakin memilukan. Islam bukan saja dihancurkan oleh kaum kuffar, tetapi juga sedang dihancurkan oleh ummat Islam itu sendiri. Dimana-mana hal-hal yang keji, kefasikan dan kejahatan telah meningkat dengan cepat, tidak ada lagi yang tersembunyi dihadapan kita.
Sikap acuh tak acuh terhadap agama, menghina dan meremehkan, sudah menjadi kebiasaan umum pada zaman ini. Sungguh…, zaman semakin menunjukkan tanda-tanda yang memprihatinkan. Ummat manusia sudah berada dipuncak kerusakan moral yang semakin parah. Ummat Islam yang Fenomena ummat di akhir zaman semestinya memberi contoh kepada umat yang lain, justru telah melakukan pelanggaran melampaui ambang batas.
Tanda-tanda akhir zaman semakin nampak, kriminal semakin meluas, penyalah gunaan narkoba semakin mewabah, konflik antar etnis semakin melebar, pembunuhan semakin sadis, zina semakin terang-terangan, sementara upaya penaggulangannya hampir tidak lagi manjur.
Ancaman langit yang datang silih berganti hampir tidak lagi dihiraukan. Dimana-mana orang terus tidak perduli. Khutbah merupakan salah satu syarat sah dalam sholat Jumat. Khutbah Jumat dilakukan dua kali yang dipisah dengan duduk sebentar. Khutbah Jumat itu memang memerlukan rukun yang harus terpenuhi, agar bisa sah secara aturan. Bilamana salah satu rukun itu tidak terpenuhi, memang akan membuat khtbah itu rusak, alias tidak sah. Di antara nikmat itu seperti nikmat sehat, sempat, dan juga yang paling penting adalah nikmat iman dan Islam.
Semua nikmat yang dianugerahkan kepada kita ini pasti tidak bisa kita hitung satu persatu. Karena perlu disadari, nikmat yang dianugerahkan Allah kepada kita lebih banyak dari masalah dan musibah yang kita hadapi dan rasakan. Dengan syukur dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu menyayangi kita dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita. Semoga kita bukanlah hamba yang kufur akan nikmatnya sehingga kita bisa terhindar dari azab, musibah dan malapetaka dan kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat.
Dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah lepas dari nikmat dan begitu juga tak akan bisa lepas dari musibah dan cobaan. Saat mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Agama Islam telah memberikan panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip, yakni: asy-syukru indan niam bersyukur ketika mendapat nikmat dan ash-shabru indal musibah bersabar saat mendapatkan musibah. Kedua hal ini pun bisa menjadi barometer ukuran keimanan seseorang yang akan menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang terus mengalami perubahan ini.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Dalam ayat ini, sabar menjadi perisai dan senjata orang-orang beriman dalam menghadapi beban dan tantangan hidup. Perasaan takut, kelaparan, kekurangan bekal, harta, jiwa dan buah-buahan adalah ujian yang bakal kita hadapi dalam kehidupan ini. Tidak ada yang melindungi kita dari ujian-ujian berat itu selain jiwa kesabaran yang telah dikaruniakan Allah kepada kita.
Lalu siapakan orang yang bersabar itu? Diterangkan dalam ayat selanjutnya, dalam Surat Al-Baqarah Ayat Artinya: yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" Sesungguhnya semua dari Allah dan semua akan kembali kepadaNya. Musibah adalah ujian dari Allah sekaligus wujud cinta-Nya pada hamba-Nya. Ali Musri, MA. Untuk mendownload silahkan klik pada link berikut. Hikmah dari Perjalanan Waktu.
Silahkan download pada link berikut:. Ar-Rahman 1. Posting Komentar. Untuk Komentar
0コメント